Articles by "8-6-2024"
Tampilkan postingan dengan label 8-6-2024. Tampilkan semua postingan


Bandarlampung (Pikiran Lampung
) - Saat ini semua calon yang akan maju pada Pilgub Lampung 2024, sedang fokus melalukan konsolidasi serta lobi politik. Untuk memastikan bahwa mereka mendapat perahu di pesta lima tahunan tersebut. 

Tidak ingin terpengaruh dalam situasi itu, simpatisan Umar Ahmad, salah satu calon kuat kontestan Pilgub Lampung 2024 memilih terap fokus dan terus bergerak melakukan konsolidasi ke masyarakat. 

Salah satu simpatisan Umar Ahmad  yang  terus bergerak tersebut adalah Sahabat Muda Umar Ahmad Hebat (SMUA). 

Menurut Kordinator SMUA, Sigit Darmaji, pihaknya saat ini terus bergerak konsolidasi dan sosialisasi ke masyarakat. " Ya saat ini anggota simpatisan SMUA terus turun ke masyarakat  mensosialisasikan program pak Umar Ahmad untuk Lampung Maju serta Bersinar Terang, "ungkapnya, Sabtu (8-6-2024). 


Menurut Sigit, pihaknya tidak terpengaruh dengan semua isu yang berkembang dan memilih tetap fokus untuk menguatkan jaringan dukungan di seluruh wilayah Lampung. " Kita semua yakin pak Umar tetap maju dan harus maju sebagai cagub dan menang di pilgub Lampung nanti,  agar daerah kita ini maju dan sejahtera yang merata, "tegasnya. 

Karena kata Sigit, saat ini Lampung sangat butuh sosok pemimpin seperti Umar, yang cerdas, merakyat dan telah terbukti bisa. membangun Kabupaten Tulangbawang Barat, dari Kabupaten yang 'entah -entah' hingga jadi Kabupaten maju saat ini. " Kita bosa lohat dan buktikan sendiri Kabupaten Tubaba maju saat ini, pariwisata maju, ekonomi berkembang dan infrastruktur mulus, "pungkasnya. 

Saat ini kata Sigit jaringan Simpatisan SMUA telah ada di 15 kabupaten kotase Lampung. Dengan  merangkul seluruh kerabat dan saudara dekat masing -masing anggota simpatisan. " Kami tida inginn bicarakan jumlah dalam angka tapi kalau mau show of force massa boleh lah nanti kita perlihatkan, dan ini real," tandasnya. (Mirwansyah


Bandarlampung (Pikiran Lampung
) -Pemadaman listrik yang melanda berbagai di wilayah Sumatra Selatan dan Lampung selama lebih dari 48 jam, akibat gangguan pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 275 kV Lubuk Linggau-Lahat, telah memicu keresahan dan aksi protes dari masyarakat.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bandar Lampung bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan se Provinsi Lampung pun menggelar aksi protes di depan kantor PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung pada Jumat, (7/7). 

Mereka menuntut kompensasi atas pemadaman listrik yang telah mengganggu aktivitas harian dan melumpuhkan sektor ekonomi serta pendidikan di wilayah tersebut.

Ketua PMII Cabang Bandar Lampung, Dapid Novian Mastur, menyatakan bahwa gangguan ini menunjukkan kegagalan PLN dalam memenuhi standar pelayanan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

PMII, tegas dia, menuntut PLN memberikan kompensasi berupa listrik gratis selama dua bulan kepada masyarakat yang terdampak. 

"Tuntutan ini merujuk pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pasal 6A ayat (4), yang mengatur hak konsumen atas ganti rugi bila terjadi pemadaman listrik melebihi standar pelayanan," kata Dapid ketika menyampaikan orasi. 

Yang jelas, urai Dapid, PMII bakal mengawal secara konsisten keresahan rakyat untuk menuntut pertanggungjawaban PLN Lampung. 

"PMII komitmen terhadap kepentingan rakyat," tekannya.

Saat dikonfirmasi, Manager Komunikasi dan TSJL PLN UID Lampung, Darma Saputra, menyatakan bahwa pihaknya sudah menerima dengan baik perwakilan dari peserta aksi yang meminta pertanggungjawaban dari PLN. 

Namun, Darma enggan memberikan jawaban pasti mengenai kompensasi dan hanya fokus pada penyebab pemadaman listrik.

"Kami masih menunggu penetapan resmi penyebab padam," singkatnya.

PMII juga mengkritik kinerja PLN dalam pemeliharaan alat pembangkit listrik. Mereka mendesak evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan pemeliharaan alat pembangkit listrik oleh PLN untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

"Kami tidak butuh janji atau laporan dari ruangan ber-AC, kami butuh tindakan nyata di lapangan. Pemadaman ini telah melumpuhkan UMKM, industri, dan sektor pendidikan. Pemerintah harus bertindak tegas," tegas Koordinator Aksi, Topik Sanjaya.

Oleh sebab itu, sambung Taufik, karena keresahan ini dihiraukan maka PMII Bandarlampung Lampung bakal menggelar aksi lebih besar bersama dengan simpul OKP lainnya. 

"Kita tidurin kantor PLN ini nanti," tandasnya. (susi) 


Arab Saudi (Pikiran Lampung
) - Saat ini menjelang puncak ibadah haji, wilayah yang menjadi lokasi untuk para jamaah melakukan semua proses ibadah terlihat semakin padat. 

Dimana, menjelang berakhirnya fase kedatangan jemaah haji (clossing date) pada 10 Juni 2024 mendatang, kondisi Masjidil Haram saat ini semakin padat oleh jemaah dari berbagai belahan dunia khususnya pada saat salat lima waktu.

Kondisi ini berdampak pula pada penumpukan jemaah di Terminal Syib Amir menunggu atrian bus shalawat yang akan mengantar mereka kembali ke hotel setelah beribadah.

Akibatnya, jemaah mengalami cukup kelelahan menunggu bus di terminal yang menjadi terminal sebagian besar bus shalawat jemaah Indonesia,” kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, kemarin.

Widi menyampaikan, untuk menghindari kepadatan jemaah di terminal bus, jemaah agar mengatur waktu kembali ke hotel, 30 menit -1 jam setelah salat. Selain itu, ia berpesan, ketika pulang salat Zuhur atau Ashar dar, jemaah agar mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa payung atau topi lebar untuk menghindari paparan langsung sinar matahari dan memicu dehidrasi di terminal.

Namun untuk kemaslahatan jemaah, ia mengatakan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah agar salat fardu dan ibadah sunnah lainnya dilakukan di musala hotel dan masjid yang berada di sekitar hotel.

“Salat di masjid sekitar hotel memiliki nilai pahala yang sama dengan salat atau beribadah di Masjidil Haram. Jemaah juga agar tidak melakukan umrah berkali-kali sebelum puncak haji, keberadaan jemaah di Tanah Suci saat ini bukan untuk umrah berkali-kali tapi untuk berhaji yang membutuhkan ketahanan fisik terutama saat menjalani puncak haji mendatang,” ucap dia.

Bagi jemaah yang baru tiba di Makkah, ia menambahkan, pelaksanaan umrah wajib dilakukan setelah cukup beristirahat dan mengatur waktu yang cukup leluasa bagi pelaksanaan umrah wajib di tengah kondisi masjid yang sangat padat, waktunya dikoordinasikan ketua kloter.

“Umrah wajib bagi jemaah lansia, risiko tinggi, jemaah sakit dan jemaah menggunakan kursi roda sebaiknya dilaksanakan setelah selesainya jemaah yang lain kecuali jemaah yang memiliki pendamping,” ujarnya.

“Untuk menjaga kelancaran prosesi umrah wajib, Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU) yang menyertai jemaah agar bekerja sama dengan PPIH kloter,” tutupnya.

183 Ribu Lebih Jemaah Tiba di Tanah Suci

Berdasarkan laporan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Rabu, 05 Juni 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Kamis, 06 Juni 2024 pukul 01.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 183.486 orang yang terbagi dalam 468 kelompok terbang. Jemaah yang wafat saat ini berjumlah 47 orang, dengan rincian, wafat di Embarkasi 4 orang, di Madinah 16 orang, di Makkah 25 orang, dan di Bandara 2 orang. Seluruh jemaah wafat akan dibadalhajikan.

Hari ini, Kamis 6 Juni 2024 terdapat 20 kelompok terbang, dengan jumlah 7.437 jemaah haji, akan diterbangkan ke Jeddah, dengan rincian sebagai berikut:

1. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 Kloter

2. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 1.320 jemaah/4 Kloter

3. Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 Kloter

4. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 jemaah/4 Kloter

5. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 350 jemaah/1 Kloter

6. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/ 1 Kloter

7. Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/ 1 Kloter

8. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 Kloter

9. Embarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 Kloter

10. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 Kloter. (***)