Jakarta (Pikiran Lampung) - Pratiwi Pudjilestari Sudarmono, perempuan asal Indonesia yang hampir mencatatkan sejarah di dunia antariksa. Pratiwi Sudarmono merupakan sosok yang harusnya menjadi astronot pertama asal Indonesia yang menjalani misi luang angkasa. Sayangnya, misi yang akan diikuti Pratiwi Sudarmono itu gagal terlaksana.
Pratiwi Sudarmono merupakan lulusan doktor di bidang biologi molekuler dari Universitas Osaka. Ia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti misi luang angkasa bersama pesawat ulang-alik Challenger pada 24 Juni 1986, dikutif dari Insertive.
Pratiwi berhasil melewati tahap seleksi dari seluruh penjuru dunia bersama Ir Taufik Akbar..Ia akan menjalani misi penerbangan luar angkasa tersebut bersama NASA dalam penelitian Indonesian Space Experiment (Inspex) selama tujuh hari.
Penelitian Inspex ini mencakup percobaan bagaimana sel darah merah dalam kondisi tanpa bobot, pemantauan flora mikroba, hingga pengembangan awal pertumbuhan sel binatang dan tumbuhan di luar angkasa.
Misi penerbangan tersebut juga dalam rangka peluncuran tiga buah satelit termasuk Palapa B3 kebanggaan Indonesia.
Namun sayang, Pratiwi gagal terbang ke luar angkasa karena pesawat ulang-alik Challenger mengalami kecelakaan pada 28 Januari 1986.
Usai gagal terbang ke luar angkasa, Pratiwi meneruskan minatnya di kedokteran mikrobiologi terutama penyakit menular.
Perempuan kelahiran Bandung, 31 Juli 1952 ini juga sempat menjadi Kepala Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan Kedokteran di bawah Menteri Kesehatan (Menkes). Di akhir karirnya, ia mengabdikan diri sebagai Kepala Laboratorium Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran UI dan pensiun pada Juli 2022. (*)