Articles by "BI Lampung"
Tampilkan postingan dengan label BI Lampung. Tampilkan semua postingan

 

Lampung Utara (Pikiran Lampung) - Pemerintah Kabupaten Lampung Utara bersama Bank Indonesia Provinsi Lampung dan Bank Lampung menerapkan pembayaran E-Retribusi Pasar di Pasar Sentral, Kabupaten Lampung Utara (04/09). 

“Dengan penerapan E-Retribusi di Pasar Sentral, pembayaran retribusi pedagang menjadi lebih transparan, lebih cepat, serta memberikan rasa aman kepada setiap pihak” disampaikan Pj. Bupati Lampung Utara, Bapak Drs. H. Aswarodi, M.Si, saat meresmikan E-Retribusi di Pasar Sentral. 

Kegiatan ini merupakan perwujudan kolaborasi dan sinergi program kerja pembangunan untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan E-Retribusi Pasar ini, sebanyak 278 pedagang di Pasar Induk Pasar Sentral Kab. Lampung Utara telah memiliki kartu E-Retribusi.

Bank Indonesia Provinsi Lampung berkomitmen untuk terus mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi sistem pembayaran di Provinsi Lampung. “Kami sampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah, perbankan, dan seluruh pihak yang terus memperkuat sinergi dalam perluasan dan percepatan digitalisasi sistem pembayaran. Berbagai program champion ini tentunya sangat mendukung perekonomian Lampung dari berbagai aspek, baik PAD maupun efisiensi transaksi” disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, dalam sambutannya. 

Penerapan digitalisasi e-retribusi pasar yang sangat berperan dalam Pembangunan, baik penguatan struktur anggaran dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun tata kelola.

Peresmian E-Retribusi Pasar Sentral ini dilaksanakan sebagai bagian dari High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah Kabupaten Lampung Utara. Pj. Bupati Lampung Utara memimpin langsung kegiatan ini, yang juga dihadiri oleh Direktur Bisnis PT Bank Lampung, Bapak Ahmad Jahri, Direktur PT FTF Globalindo Bangun Jocelyn Tobing, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Lampung Utara, Pejabat Tinggi Pratama Pemerintah Kabupaten Lampung Utara, serta perwakilan pedagang dan petugas pemungut retribusi. (*)

Tubaba (Pikiran Lampung) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Tulang Bawang Barat berkomitmen untuk meningkatkan transapransi dan akuntabilitas transaksi Pemerintah melalui penerapan sistem digitalisasi di sektor pajak maupun retribusi daerah. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui pelaksanaan High Level Meeting (erttrr) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) . 

"Kabupaten Bawang Barat perlu meningkatkan digitalisasi pembayaran pada beberapa retribusi daerah yang pembayarannya masih melalui teller/loket bank, selain itu memperkuat pelaporan kegiatan yang telah dilakukan TP2DD ke Pemerintah Pusat," demikian disampaikan oleh Alex Kurniawan, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung.

Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang akan bersinergi dengan Bank Indonesia untuk memasifkan digitalisasi. Pj. Bupati Kabupaten Tulang Bawang Barat, Drs. M. Firsada, M.Si, menegaskan bahwa digitalisasi akan meningkatkan transparansi dan akuntanbilitas Pendapatan Daerah Tulang Bawang Barat sehingga meningkatkan kepercayaan Masyarakat terhadap Pemerintah Daerah.

"Kabupaten Tulang Bawang Barat segera menerapkan rekomendasi yang telah disampaikan oleh Bank Indonesia terkait program sosialisasi, penerapan e-retribusi terutama retribusi pasar, dan penerbitan kebijakan," lanjutnya.

Berdasarkan hasil evaluasi Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) Kabupaten Tulang Bawang Barat di Semester II Tahun 2023, Kabupaten Tulang Bawang Barat sudah berada di tahap Digital dan memperoleh kenaikan peringkat dari semester sebelumnya. 

Hal tersebut didukung oleh ketersediaan kanal digital yang lengkap, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, serta kebijakan yang memadai. Namun Kabupaten Tulang Bawang Barat perlu memperkuat realisasi penerimaan pendapatan daerah melalui kanal pembayaran digital mengingat masih besarnya dominasi pembayaran non QRIS. 

"Dalam rangka mendorong percepatan digitalisasi derah di Kabupaten Tulang Bawang Barat, telah diterapkan penerimaan pajak berbasis biling center yang dikoneksikan dengan pembayaran digital," demikian disampaikan Direktur PT. FTF Globalindo, Bangun Jocelyn Tobing. 

Jocelyn menambahkan bahwa aplikasi Sistem Pelayanan Pajak Elektronik (SAPEN) yang berbasis billing center merupakan aplikasi laporan terintegrasi dengan pembayaran digital menggunakan QRIS yang dikoneksikan dengan dashboard monitoring secara real time. 

"Adapun retrebusi saat ini  sedang dalam proses untuk menggunakan pembayaran digital," tambahnya.

Turut hadir  dalam HLM tersebut yaitu perwakilan dari Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara, Adiarebi, S.H yang menjelaskan bahwa penerapan teknologi dalam implementasi (Elektronifikasi Transaksi Pendapatan Daerah) ETPD memerlukan landasan hukum agar tercipta transparansi, akuntabilitas, peningkatan kinerja pengelolaan pajak dan retribusi daerah. 

Adiarebi menambahkan bahwa aplikasi Sistem Pelayanan Pajak Elektronik (SAPEN) yang berbasis billing center merupakan aplikasi laporan terintegrasi dengan pembayaran digital menggunakan ORIS yang dikoneksikan dengan dashboard monitoring secara real time.

 "Adapun retribusi saat ini sedang dalam tahap proses untuk menggunakan pembayaran digital," tambahnya. 

Turut hadir dalam HLM tersebut yaitu perwakilan dari Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara, Adiarebi, S.H yang menjelaskan bahwa penerapan teknologi dalam implementasi (Elektronifikasi Transaksi Pendapatan Daerah) ETPD memerlukan landasan hukum agar tercipta transparansi, akuntabilitas, peningkatan kinerja pengelolaan pajak dan retribusi daerah. Adiarebi menambahkan bahwa Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Kejaksaan Negeri terkait sosialisasi/edukasi, konsultasi dan pendampingan hukum dalam penerapan digitalisasi serta monitoring/evaluasi. 

Bertempat di Aula Pemda Kabupaten Tulang Bawang Barat, kegiatan HLM TP2DD Kabupaten Tulang Bawang Barat dihadiri oleh PJ Bupati Tulang Bawang Barat, Komisi IIl DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Kepala Kejaksaan Kabupaten Tulang Bawang Barat, BPD Lampung serta OPD terkait di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Seluruh pihak berkomitmen untuk mempercepat perluasan digitalisasi daerah di Kabupaten Tulang Bawang Barat. (*)




Metro (Pikiran Lampung) - Pemerintah Kota Metro berkolaborasi dengan perbankan untuk mempermudah pembayaran pajak melalui kanal digital. Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) mendorong realisasi pembayaran pajak melalui layanan mobile banking. 

Komitmen tersebut diangkat pada pelaksanaan High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Metro yang dilaksanakan di pada 25 Juli 2024 dengan mengusung tema “Kolaborasi Bersama Penyelenggara Jasa Pembayaran untuk meningkatkan Transaksi Non Tunai” di Cagar Budaya Rumah Asisten Wedana. 

Berdasarkan evaluasi Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) Kota Metro di semester 2-2023, Kota Metro telah berada di tahap Digital. Hal tersebut didukung oleh ketersediaan kanal digital yang lengkap dan lingkungan strategis yang memadai. Namun pada aspek realisasi transaksi pembayaran digital pendapatan daerah masih terdapat ruang potensial untuk didorong mengingat masih besarnya dominasi pembayaran non QRIS.

Selaras, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan pun menggarisbawahi hal tersebut “Pemerintah Kota Metro perlu memperkuat sosialisasi dan edukasi pembayaran pajak secara digital guna meningkatkan pemahaman wajib pajak”. 

Pemerintah Kota Metro mencanangkan program digitalisasi transaksi sebagai upaya berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu, menghadapi masa depan transaksi digital, Kota Metro akan memperkuat kapabilitas SDM dan ketersediaan regulasi. Wakil Walikota Kota Metro, Qomaru Zaman mengingatkan “Komitmen kota Metro dalam mendorong digitalisasi sudah terbukti, segera laporkan dan sosialisasikan perkembangan digitalisasi transaksi Pemda kepada masyarakat serta kerahkan Camat dan Lurah," katanya.

Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Ekonomi, Zaenal Abidin mengajak seluruh pihak baik Pemerintah, Bank Indonesia dan swasta dalam hal ini perbankan untuk memperkuat ekosistem transaksi digital di Provinsi Lampung. 

”Disamping partisipasi masyarakat, peranan SDM aparatur dan komitmen OPD menjadi sangat strategis dalam mendukung Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah melalui program implementasi transaksi digital di kota Metro” ucap Kepala BPPRD Kota Metro, Syachri Ramadhan. 

Oleh karena itu, HLM tersebut diperlukan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan komitmen OPD guna mendorong agar dapat mengimplementasi e-etribusi.

Pada kegiatan tersebut juga dilakukan launching pembayaran pajak kota Metro melalui aplikasi mobile banking BCA, penandatangan MoU digitalisasi pembayaran pendapatan daerah antara BNI dengan Pemda Kota Metro, pemasangan tapping box, dan pemberian apresiasi pada wajib pajak Kota Metro. 

HLM ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Metro, Wakil Walikota Kota Metro, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Staf Ahli Gubernur Provinsi Lampung Bidang Ekonomi, Kepala BPPRD Kota Metro, PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA), PT Bank BNI (Persero) Tbk. (BNI), BPD Lampung serta OPD terkait di kota Metro. (*)


 


Bandarlampung (Pikiran Lampung) - Bank Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Lampung bersinergi mengampanyekan Gerakan Bangga Buatan Lampung. Dengan slogan Hanggum Sani’an Lappung yang bermakna Bangga Buatan Lampung, puncak kegiatan pemberdayaan UMKM Lampung Begawi kembali digelar untuk yang keempat kalinya. 

“Pemberdayaan UMKM merupakan kewajiban seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat yang harus bangga akan produk buatan UMKM lokal. Bangga menggunakannya, bangga memperkenalkannya, dan bangga akan kemajuannya,” demikian disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, pada upacara pembukaan Lampung Begawi 2024, Jumat (12/07/2024) di Lampung City Mall, Bandar Lampung.

Bentuk Bangga Buatan Lampung dimaknai Bank Indonesia dengan terus melakukan berbagai kegiatan pengembangan UMKM. Komitmen dan konsistensi ini ditunjukan dengan berbagai capaian kemajuan UMKM binaan. 

“Pada kegiatan Lampung Begawi 2024, kita semua dapat saksikan bagaimana UMKM Lampung semakin maju dan berkembang. Beberapa mengawali usahanya dari produksi berskala rumahan, hingga saat ini telah mampu membuat rumah produksi, memberdayakan lingkungan sekitar, dan menjual produknya ke pasar nasional hingga internasional, contohnya Deandra Batik, Rafins Snack, dan Bana Bee,“ demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, dalam laporannya. 

Lebih lanjut, Junanto juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung, BMPD Provinsi Lampung, asosiasi, dan akademisi atas sinergi kuat yang dilaksanakan selama ini.

Semarak gerakan Bangga Buatan Lampung akan mendukung performa perekonomian yang lebih tinggi dan inklusif. Sinergi antar pemangku kepentingan dan maraknya penggunaan produk UMKM lokal akan memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM yang mendominasi demografi masyarakat. 

”Dengan pelaksanaan kegiatan Lampung Begawi ini, kami berharap sinergi dan kerjasama yang erat antara Pemerintah Provinsi Lampung, Bank Indonesia dan para pemangku kepentingan lainnya dapat terus diperkuat untuk kemajuan UMKM dan perekonomian Lampung,” disampaikan oleh Pj. Gubernur Lampung, Samsudin, dalam sambutannya. 

Lebih lanjut, pelaksanaan Lampung Begawi juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi untuk terus meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian. Lampung Begawi tahun 2024 merupakan salah satu upaya dalam mengkampanyekan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBBWI) melalui serangkaian kegiatan. 

Puncak pergelarannya pada 12 – 14 Juli 2024, Bank Indonesia memfasilitasi penyelenggaraan pameran untuk lebih dari 60 UMKM food, fashion & craft. 

Sebagian besar dari UMKM yang mengikuti Lampung Begawi 2024 telah mengikuti berbagai program pembinaan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, termasuk dari program coaching dan onboarding yang mendukung perkembangan UMKM.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Lampung Begawi 2024, Bank Indonesia meningkatkan sorotan showcasing UMKM produk unggulan Lampung, yaitu wastra dan kopi. 

Selain itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Lampung dan BBPOM Provinsi Lampung juga meluncurkan beberapa program inovatif, yaitu PAKAI QRIS PUSAKA, Kios Inflasi dan Mobil TOP.

Berkolaborasi dengan Balai Besar POM dengan menggandeng pemerintah daerah, Program PAKAI QRIS PUSAKA (Produk Unggul, Sehat, Berkualitas dan Aman) untuk UMKM Berjaya (Berkelas Sejahtera Mendunia) bertujuan untuk mendorong peningkatan mutu produk UMKM melalui implementasi good manufacturing product (GMP) dan kepemilikan Izin Edar Badan POM, serta meningkatkan pelayanan prima dengan Go Digital melalui pemanfaatan QRIS. 

Adapun Kios Inflasi dan Mobil TOP (Transportasi Operasi Pasar) merupakan bagian dari upaya terpadu dalam mengendalikan inflasi pangan dengan menjaga ketersediaan stok dan keterjangkauan harga melalui perluasan jangkauan pasar murah di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Lampung. (*)