Articles by "Lebaran Berkah 2024"
Tampilkan postingan dengan label Lebaran Berkah 2024. Tampilkan semua postingan


Bandarlampung (Pikiran Lampung
) -- Warga sekitar Way Kandis berbondong-bondong datangi Pasar  Baru Way Kandis, yang terletak di Jalan Ratu Dibalau, pada Selasa (09/04/2024) pagi, bertepatan H-1 Idul Fitri 1445 Hijriah.

Jalan di seputaran Pasar Baru Way Kandis macet, selain lalu lalang kendaraan, para warga dan para pedagang ikut andil menyumbang kemacetan.

Para warga banyak yang membeli Ayam merah dengan harga Rp.60.000/kg. selain itu ada juga warga yang membeli daging sapi, ayam boiler, ketupat, bahkan bumbu-bumbu untuk memasak pada hari kemenangan Idul Fitri 1445 Hijriah.


Pasar tersebut juga dijaga oleh  dua Satpol PP kota Bandar Lampung, untuk mengurai kemacetan, dan mencegah terjadi tindak kriminal seperti pencopet.

Mai (42) warga Way Huwi yang ikut berbelanja di Pasar Baru Way Kandis mengeluhkan beberapa komoditi yang melonjak naik, seperti kentang dan santan kelapa.

" Kentang harga mencapai empat puluh ribu perkilo, sekilo isi cuma 4 atau 5, belum santan juga naik empat ribu perkilo, terpaksa lebaran tahun ini gak masak sambal kentang, kalau santan saya siasati dengan membeli kelapa parut dengan harga 10 ribu perbuah, beli dua buah aja cukup untuk buat opor dan rendang," katanya. (Sus)


Jakarta (Pikiran Lampung)- Tahun ini, dua organisasi besar muslim di Indonesia bahkan Asia, yakni Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) kompak dengan pemerintah soal penetapan hari lebaran. 

Dimana, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriyah atau Hari Raya Idulfitri 2024 jatuh pada Rabu tanggal 10 April 2024. Penetapan tersebut diambil setelah pelaksanaan sidang isbat yang dilakukan pada hari ini, Selasa (9/4/2024) sore, yang dipimpin oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas, dikutrif dari laman kompas.

Sidang Isbat (Penetapan) 1 Syawal 1445 H dilaksanakan di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.

"Pada hari ini Kementerian Agama sudah melaksanakan sidang isbat untuk menetapkkan awal Bulan Syawal serta Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah," kata Menteri Agama Yaqut dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1445 H.

Diawali dengan seminar posisi hilal yang disampaikan oleh tim hisab rukyat Kemenag. "Posisi hilal pada hari ini sudah memenuhi kriteria Mabims. Kriteria ini mensyaratkan ketinggian hilal minimal 3 derajat." Berdasarkan hal itu, ia menjelaskan bahwa 1 Syawal 1445 Hijriyah jatuh pada ari Rabu (10/4/2024).

“Disepakati bahwa 1 Syawal tahun 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024 M,” ujar Menag. Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin menerangkan, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup, dan dihadiri Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

"Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024," ungkap Dirjen di Jakarta, Selasa (2/4/2024), dikutip dari laman resmi Kemenag.

Sidang isbat diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB.

Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' (empat derajat lima puluh dua koma tujuh puluh satu menit) sampai dengan 7° 37.84' (tujuh derajat tiga puluh tujuh koma delapan puluh empat menit) dan sudut elongasi 8° 23.68' (delapan derajat dua puluh tiga koma enam puluh delapan menit) hingga 10° 12.94' (sepuluh derajat dua belas koma sembilan puluh empat menit).

“Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” imbuhnya.

Sementara itu, Muhammadiyah sudah menetapkan tanggal Lebaran 2024. Muhammadiyah tidak melakukan sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan, Syawal, maupun Dzulhijjah.
Hal ini berbeda dengan pemerintah dan NU yang masih menunggu sidang isbat untuk menentukan tanggal Lebaran 2024.

10 April 2024 Tanggal Lebaran Muhammadiyah
Penetapan hari Lebaran 2024 Muhammadiyah dilakukan melalui surat Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1445 Hijriah.

"Di wilayah Indonesia tanggal 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu Pahing, 10 April 2024 M," demikian tercantum pada maklumat yang dirilis pada tanggal 12 Januari 2024 tersebut.

Maklumat tersebut ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M. Si. dan Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D.

Metode Penentuan Lebaran Muhammadiyah
Adapun metode penetapan awal bulan Kamariah yang digunakan Muhammadiyah yaitu hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal.

Hisab hakiki adalah metode hisab yang berpatokan pada gerak benda langit, khususnya Matahari dan Bulan faktual. Sedangkan wujudul hilal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana Bulan terbenam lebih lambat dari terbenamnya Matahari.

Terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi untuk menetapkan awal bulan Kamariah, di antaranya 1) sudah terjadi ijtimak atau konjungsi antara Bulan dan Matahari, 2) ijtimak terjadi sebelum terbenam Matahari, dan 3) ketika Matahari terbenam Bulan belum terbenam, atau Bulan masih berada di atas ufuk.

Sama dengan pemerintah, NU menggunakan metode rukyatul hilal dalam menentukan awal bulan Kamariah. Oleh karena itu, penetapan Lebaran NU biasanya dilakukan menunggu keputusan sidang isbat yang digelar oleh Kemenag RI pada 29 Ramadan.

Perkiraan Lebaran 2024 Versi NU sama dengan perkiraan pemerintah, yaitu Rabu, 10 April 2024 atau Kamis, 11 April 2024. (Kompas/Detik/P1) 



Jawa Timur (Pikiran Lampung)
- Pihak PT PLN jamin selama lebaran warga yang metayakan momen kemenangan tetap akan mendapatkan pelayanan listrik maksimal, Terus Terang sepanjang lebaran. 

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memimpin langsung kesiapan dan keandalan listrik menyambut momen Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah dalam agenda Apel Siaga Kelistrikan Nasional yang berpusat di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Gresik, Jawa Timur pada Sabtu (6/4).

Dalam agenda tersebut, Darmawan menyampaikan, PLN tengah bersiaga penuh terhadap sistem kelistrikan, personel hingga infrastruktur pendukung untuk menghadirkan momen lebaran dengan layanan listrik yang tetap terjaga keandalannya.

"Dalam menghadapi lebaran, kita siaga penuh sampai tanggal 19 April mendatang. PLN berkomitmen untuk selalu menyediakan listrik yang andal bagi masyarakat," kata Darmawan saat memimpin Apel Siaga Kelistrikan Nasional.

Darmawan mengatakan saat ini seluruh infrastruktur kelistrikan dalam posisi yang. Ia merinci, beban puncak pada Hari Raya Idul Fitri 1445 H diperkirakan sebesar 32.749 megawatt (MW). 

Daya mampu pasok sebesar 51.350 ribu MW. "Artinya, masih ada cadangan 18.602 MW dan kondisi kelistrikan sangat aman. Seluruh pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi pada kondisi terbaik dan prima,” tambah Darmawan.

Kesiapan pembangkit tak lepas dari terjaminnnya rantai pasok energi primer. Darmawan menjelaskan bahwa saat ini seluruh pembangkit memiliki stok energi primer di atas Hari Operasi Pembangkit (HOP). Menurutnya, sistem monitoring secara _end to end_ dan terdigitalisasi membuat sistem manajemen energi primer di PLN makin kokoh.

"Pasokan energi primer dalam posisi yang aman,  rata-rata di atas 20 hari operasi. Kita melakukan monitoring _end to end_ dan ternyata upaya itu berbuah manis dimana hari ini pasokan energi primer untuk pembangkit kita dalam suasana yang andal dan aman," kata Darmawan.

Ia merinci, pasokan batubara untuk PLTU milik PLN tidak ada yang statusnya _emergency_, dengan rata-rata pada rentang 22,2 - 31,9 HOP.

Begitu juga untuk pasokan gas yang berada di volume 802,84 billion british thermal unit (BBTU) untuk pembangkit di regional Jawa-Madura-Bali, 226,03 BBTU untuk regional Sumatera, 53,56 BBTU untuk regional Kalimantan dan 35,86 BBTU untuk regional Sulawesi. 

Sedangkan untuk pasokan BBM juga dalam kondisi aman dengan rata-rata cadangan mencapai 14,3 HOP di seluruh wilayah tanah air. 

Dari sisi jaringan transmisi dan distribusi, PLN sudah melakukan pemeliharaan sejak jauh hari sebelum masa siaga. Darmawan memastikan setiap sistem dan subsistem kelistrikan dalam kondisi siap dan optimal.

"Kita pastikan setiap pasokan listrik dapat tersalurkan melalui sistem maupun subsistem trasmisi yang andal. Bahkan di wilayah 3T yang kondisinya _isolated_ sekalipun. 

Kita lakukan percepatan pembangunan gardu induk dan transmisi sehingga semua dalam kondisi yang optimal," kata Darmawan.

Darmawan juga merinci, selama masa siaga Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, PLN menyiagakan 81.591 personel dan 2.766 posko yang tersebar di setiap titik vital kelistrikan dan pusat keramaian publik.

Para personel tersebut dilengkapi dengan 1.731 unit genset, 735 unit Uninteruptible Power Supply (UPS), 1.206 Unit Gardu Bergerak (UGB), 188 Unit Kabel Bergerak (UKB)/Unit Kabel dan Kubikel Bergerak (UKKB), 19 unit Trafo Mobile, 33 unit Emergency Restoration System (ERS), 395 unit crane, 3.756 unit mobil operasional dan 3.318 sepeda motor operasional.

"Semuanya dalam kondisi siap, dalam status _on_ dan _stand by_, siap diterjunkan ke lokasi yang membutuhkan layanan kelistrikan," kata Darmawan.


Tak hanya itu, PLN juga menyiagakan infrastruktur penunjang bagi masyarakat yang hendak mudik dengan kendaraan listrik, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 1.299 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. 

"Untuk lebaran tahun ini, kami menambah 175 unit SPKLU yang tersebar di seluruh Tanah Air.  Bahkan bukan hanya jumlah unit SPKLU yang kami pastikan mencukupi, tetapi juga jumlah personil yang kami pastikan ada di setiap SPKLU tersebut. 

Sehingga masyarakat yang mengisi daya kendaraannya di SPKLU pasti akan lebih mudah, cepat dan praktis karena langsung dibantu oleh petugas," tegas Darmawan.

Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika ada kebutuhan atau kendala kelistrikan yang dialami melalui aplikasi PLN Mobile agar petugas dapat segera menindaklanjuti.

"Jadi, untuk semua masyarakat silakan bisa mendownload PLN Mobile dan mengajukan laporan atau layanan apa pun, kapan pun, dimana pun. Dan tentunya semua akan lebih cepat dan praktis melalui PLN mobile," pungkas Darmawan. (Tiwi)