Articles by "PRL 2024"
Tampilkan postingan dengan label PRL 2024. Tampilkan semua postingan

 


Bandarlampung (Pikiran Lampung)  – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pringsewu yang diketuai oleh Aqnesia Bulan Marindo terpilih sebagai Juara Pertama Stan Terbaik di Anjungan Kabupaten Pringsewu pada Pekan Raya Lampung 2024. Prestasi ini tentunya tidak terlepas dari arahan dan pembinaan dari PJ Bupati Pringsewu Dr. Marindo Kurniawan. 

Plakat dan piagam diserahkan oleh Plh bupati  mewakili Penjabat BupatiPringsewu Marindo Kurniawan kepada Wakil Ketua Harian Dekranasda Pringsewu Sri Prihatin Heri mewakili Ketua Dekranasda Pringsewu Agnesia Marindo pada acara penutupan Anjungan Kabupaten Pringsewu, PKOR Wayhalim, Bandarlampung, Senin (10/6/2024) malam.

Sedangkan sebagai Juara II diraih oleh stan Dinas Kesehatan, dan Juara III stan Dinas Komunikasi dan Informatika. Selanjutnya, sebagai Juara Harapan I diraih stan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Harapan II diraih stan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Harapan III diraih stan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Plh. Penjabat Bupati Pringsewu Heri Iswahyudi menyampaikan ucapan selamat kepada stan yang menjadi juara. Sedangkan bagi yang belum meraih juara, diharapkan pada tahun depan bisa tampil menjadi lebih baik lagi.

“Pekan Raya Lampung kali ini merupakan event yang terpanjang, yang berlangsung selama 20 hari. Kepada yang sudah berpartisipasi, tak lupa kami sampaikan terimakasih,” ucapnya.

Lebih lanjut disampaikan Heri Iswahyudi, Kabupaten Pringsewu akan terus mengikuti event-event seperti Pekan Raya Lampung guna menggerakkan UMKM Kabupaten Pringsewu.

“Dimana produk-produk UMKM Kabupaten Pringsewu kita tampilkan di sini. Kita akan terus mendorong dan membina UMKM di Kabupaten Pringsewu agar lebih baik lagi,” ujarnya. (*/ Fatur)



Bandarlampung (Pikiran Lampung
) - Sejak Awal digelarnya acara Pekan Raya Lampung 2024 ingin menyajikan konsep yang berbeda dari tahun sebelumnya. Fokus utama panitia  kegiatan atau Event Organizer yakni memberikan kenyamanan dan suguhan hiburan berkualitas bagi pengunjung. 

Untuk, tiket masuk Pekan Raya Lampung (PRL) 2024 dinilai mahal, manager Event Organizer menjelaskan hao itu untuk meningkatkan kualitas event dan memberikan yang terbaik bagi terselenggaranya PRL 2024.


Hal ini disampaikan oleh Manager Komunikasi PRL 2024, Adi Susanto saat dikonfirmasi di Pkor, Way Halim, Bandarlampung, Sabtu t (1/6/2024).

Sebelumnya ramai diberitakan terkait mahalnya tiket masuk PRL 2024, yakni berkisar antara 20-50 ribu, menanggapi hal tersebut Adi Susanto mengatakan, tarif tiket berdasarkan artis yang tampil dalam PRL tersebut.


"Kita kan mengundang arti-artis papan atas, jadi mengundang artis papan atas itu tidak sedikit, ini juga kita lakukan agar PRL 2024 ini bisa meriah semeriah mungkin dan memberikan penampilan terbaik bagi masyarakat Lampung," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya selalu memperhatikan kualitas event, baik dari tata kelola hingga kenyamanan bagi pengunjung.

"Kita selalu berikan kualitas event yang terbaik mulai dari peralatan, stand, hingga kenyamanan pengunjung," tambah Adi.

Lebih lanjut ia juga menanggapi terkait mahalnya parkir PRL 2024, ia menjelaskan bahwa terkait parkir bukan wewenang pihaknya, melainkan kebijakan warga sekitar yang ingin mencari rezeki melalui event PRL.


"Soal parkir itu bukan dari panitia, melainkan warga sekitar, sebelumnya kita rapat dengan warga sekitar, hal ini juga kita lakukan sebagai peluang bekerjasama dengan warga setempat, kita libatkan mereka dalam pengelolaan parkir, tapi sudah kita sampaikan bahwa tarif parkir jangan terlalu mahal, jangan sampai diatas sepuluh ribu," lanjut Adi. (zai)


Bandarlampung (Pikiran Lampung)
- Hajat Pemprov Lampung secara teori adalah 'laporan; pemerimtah kepada rakyat dalam hal penggunaan APBD, namun apa jadinya jika hajat tersebut justru terindikasi dijadikan pemprov untuk mencari keutungan dari rakyat?

Menurut Ketua LSM Gepak Yudi, indikasi Pemprov di bawah kendali Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mencari keuntungan dari rakyat, bisa dilihat dari adanya tiket masuk untuk rakyat jika ingin melihat ajang yang dulu bernama Pameran Pembangunan namun sekarang berganti jadi Pekan Raya Lampung. " Ini Hajat untuk siapa? untuk rajyat kah. apa untuk petinggi Pemprov Lampung yang diduga mecari keuntungan pribadi, dengan mengeruk uang rakyat,"kata Yudi Kepada Pikiran Lampung, Jumat (31/5/2024). 

Menurut Yudi, kebijakan Gubernur Arina; bersama para jajaran di bawahnya, yang menjadikan PRL sebagai ajang bisnis dengan mewajibkan rakyat wayar jelas kebijakan yang salah. " Ini kan pemeran, lahan punya pemprov, tapi rakyat disuruh bayar untuk melihat pesta yang harusnya jadi laporan kepada rakyat hasil pembangunan Lampung selama ini,nah yang katanya Lampung Berjaya tapi rakyatnya dibuat sengsara itu benartnya dimana?,' kata Yudi. 

 Menurutnya, PRL akan segera usai, alih-alih ikut membantu meningkatkan perekonomian pelaku ekonomi Lampung, ini malah menyengsarakan Rakyat dan dapat dipastikan peserta mengalami kerugian, bukan hanya itu masyarakat yang diharapkan bisa menikmati dan merasakan hasil pembangunan pun tidak mampu di karenakan mahalnya harga tiket, "Belum lagi peserta merasa was-was karena keamanan yang tidak terjamin oleh pihak penyelenggara karena seringnya kehilangan barang-barang seperti handphone dan lain-lain,"jelasnya. 

Kata Yudi, pentingnya membuka ruang gagasan. Ini yang tidak pernah ada di provinsi ini. Pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten kota tidak satupun memberi ruang kepada warga untuk menyelesaikan ide, untuk menjaring gagasan, memberikan kebebasan kepada semua pihak untuk menyelesaikan gagasannya.

"Kebijakan yang dipilih oleh Pemprov yakni menswastakan, dalam arti menyerahkan Pekan Raya Lampung (PRL) kepada pihak swasta selama tiga tahun terakhir, itu bukti pemerintah tidak memberikan ruang kepada masyarakatnya untuk menyampaikan gagasannya,"kata dia. Bahkan sekaligus membuktikan bahwa pemrov tidak punya gagasan sama sekali bagaimana mengelola Pekan Raya Lampung yang baik bahkan menuju sempurna.

"Contohnya tidak ada gagasan bagaimana caranya agar penyelenggara PRL itu bisa efektif, efisien dan menarik, dalam artian masyarakat tidak keberatan atau dapat menjangkau harga-harga yang diputuskan untuk tiket masuk atau tiket parkir atau tiket apapunlah yang bisa terjangkau oleh masyarakat itu harusnya dicari gagasannya bagaimana caranya. Gagasan apasih yang ditawarkan Pemprov supaya pertunjukan adat budaya atau hiburan di lokasi PRL bisa menarik dan membahagiakan masyarakat yang datang, itu tidak ada, semua diserahkan bulat-bulat kepada swasta,"jelasnya. 

 Akibatnya. kata Yudi,  yang namanya pihak swasta yang mendapat kue penyelenggaraan itu orientasinya pasti benefit, pastilah keuntungan, pastinya mereka berusaha untuk mengeruk keuntungan terus-terusan dengan sebaliknya mereka pun menekan biaya sebesar-besarnya. 

Yang terjadi akhirnya apa? Tiket dimahalkan, penyelenggara tidak memikirkan bagaimana omset peserta, bagaimana penyajikan Pekan Raya Lampung yang bisa menyajikan semua kriteria. Kriteria yang di maksud adalah murah, menarik, dan memberikan dampak ekonomi kepada peserta terutama kepada UMKM. itu persoalannya.

"Apapun kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, provinsi atau kabupaten kota, tidak melibatkan peran serta masyarakat secara umum, membungkam gagasan. Harusnya membuka ruang sebesar-besarnya dan terjadilah perang gagasan masyarakat dengan antusias menyampaikan gagasannya. Nah itu yang tidak ada.,"kata Yudi. 

Harusnya walaupun diserahkan kepada pihak ketiga, Pemprov harusnya juga mencari satu event Organizer (EO) dengan kelas internasional, jangan lakukan uji coba PRL kepada swasta, dengan hanya mengandalkan kemampuan-kemampuan lokal yang dilakukan oleh orang-orang yang sebetulnya tidak berpengalaman.

Bukan rahasia umum lagi bahwa pemenang swasta itu tidak di lelang, tidak di tender. Awalnya dari tahun pertama itu hanya satu perusahaan, kemudian karena ada perbaikan di buat ada perusahaan pendamping, jadi dua perusahaan, itupun tidak cukup, seharusnya berusaha untuk mencari, mencoba, melakukan dan memutuskan agar penyelenggara itu yang  memenuhi persyaratan nasional sambil EO-EO lokal belajar menjadi vendor disitu. Jangan dipaksakan EO-EO itu bermain ditahun-tahun awal.

Bisa dipastikan akan berulang kegagalan-kegagalan itu di tahun selanjutnya karena paling enak, ada bisnis tidak ada lelang tidak ada tender dan apapun keuangan tidak akan diperiksa, tidak ada pemeriksaan, tidak ada evaluasi dan tidak ada pemeriksaan oleh BPK. Untuk membangun sebuah daerah yang maju itu ditandai dengan tumbuhnya banyak gagasan. (Red)



Bandarlampung (PikiranLampung
)- Bertambah panjang kebobrokan kualitas Pekan Raya Lampung (PRL) 2024, Wayhalim, Bandarlampung. Setelah berjalan beberapa hari sejak tanggal 22 Mei-10 Juni 2024 mendatang, makin terasa saja kekurangan persiapan panitia sebagai penanggung jawab suksesnya Pekan Raya Lampung (PRL) sebagai ajak hiburan masyarakat lokal Lampung khusus nya dan Masyarakat luas pada umumnya. 

Salah satu penyewa stand di PRL mengatakan "tahun ini bisa dipastikan merugi kami," kata nya.

Dari informasi yang di himpun, harga sewa stand Rp 5.000.000,00  (Lima Juta Rupiah) hingga Rp 20.000.000,00 (Dua Puluh Juta Rupiah). Dengan fasilitas tenda stand yang disediakan, saat hujan yang lalu, air merembes dan membasahi karpet didalam stand. Mirisnya, tidak hanya fasilitas, kini keamanannya juga dipertanyakan, terkait dugaan bukan hanya satu stand yang di satroni pencuri yang masih bebas berkeliaran.


Alih-alih para penyewa stand mendapatkan keuntungan, mereka sudah melakukan pembayaran sewa stand diawal, belum lagi peralatan yang harus disiapkan, tim yang akan dibawa, waktu yang terbuang, mirisnya tak seimbang antara fasilitas yang didapat, jumlah pengunjung sepi akibat harga tiket dan parkir mahal, bahkan di tambah keamanan tidak ada yang bisa dimintai pertanggung jawabannya bagi penyewa.

Ini jelas jauh dari kata 'sesuai', "kata Yudi kepada awak media ini saat di hubungi via WhatsApp. Kita viralkan lagi kebobrokan ini, bukan untuk saya, dan jangan ada yang coba-coba mengambil keuntungan dari kejadian ini kedepannya," ancam ketua umum GEPAK tersebut.

Lanjut Yudi, "dengan semakin bertambahnya korban ketidak profesionalan panitia PRL, ini jelas menambah banyak daftar korban masyarakat, mirisnya lagi korban kehilangan adalah wartawan yang kebetulan sedang piket di Stand Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) inikan kelewatan," geramnya.

"Dari harga sewa stand PRL saja sudah dapat terlihat keuntungan diawal bagi panitia penyelenggara, malah sikap terkesan cuek dan buang badan panitia dengan kericuhan yang terjadi, ini tentu sangat membuat saya murka," tutup Yudi.

Mengenai kehilangan, kejadian itu langsung di laporkan ke petugas. Kanit Binmas langsung datang ke stand. dan atas arahan beliau kasus ini di laporkan ke Polsek Sukarame. 

Saat di temui, Kanit Reskrim Polsek Sukarame Ipda. Muazam mengatakan, pihak sudah menerima laporan tersebut.

"Kami akan melakukan upaya semaksimal mungkin,"ucapnya.

Sementara itu pihak penyelenggara, Sukaryadi, saat ditemui di pusat informasi mengatakan, terkait kehilangan didalam stand, itu tanggungjawab penyewa stand harusnya ada Satpam yang jaga standnya.

Terpisah Panitia PRL bernama, Adi menyampaikan tunggu saja proses dari Polsek.(Zai) 


Bandarlampung (Pikiran Lampung)
  - Gelaran tahunan yang di adakan oleh Pemerintah Provinsi Lampung dengan Skala Nasional merupakan hajat untuk masyarakat Lampung khususnya dan luar daerah pada umumnya. Pekan Raya Lampung (PRL) 2024 yang di mulai sejak tanggal 22 Mei 2024 hingga 10 Juni 2024 ini merupakan sebuah event yang selalu dinanti oleh para UMKM dan bertempat di Pkor, Way Halim, Kota Bandar Lampung.

Pekan Raya Lampung yang beberapa tahun belakangan dikelola oleh Boss Event Organizer, A. Sukaryadi sekaligus Owner Optik Modern ini antusias menyambut kedatangan Tokoh Lampung yang juga mantan Kapolda Lampung Tahun 2016, Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Ike Edwin, SH., MH., MM., atau biasa disapa dengan sebutan Dang Ike, saat ia bersama keluarga besar Lamban Gedung Kuning yang turut ingin meramaikan event tahunan Provinsi Lampung ini, Minggu (26/5/2024).

A. Sukaryadi mengatakan sangat senang bisa bertemu langsung dengan sosok yang begitu fenomenal dan merakyat ini, serta mau berbaur bersama pengunjung lainnya.

"Saya sangat senang bisa bertemu langsung dengan Dang Ike, karena beliau adalah sosok yang diidolakan banyak masyarakat Lampung, selamat datang dan terima kasih kepada Dang Ike atas kunjungannya di Pekan Raya Lampung ini, semoga beliau merasa terhibur dengan suasana di event ini," ucapnya.

Selain itu, Dang Ike


yang masih didampingi A. Sukaryadi saat berkunjung ke stand Pemerintah Daerah Lampung Barat mengatakan dan menjelaskan tentang kampung halamannya.

"Lampung Barat adalah kampung halaman saya, dengan hasil kopi yang berlimpah dan sangat terkenal di dunia. Tentu saya juga berterima kasih kepada Bapak Sukaryadi yang bisa melakukan event sebesar ini," jelas Dang Ike dihadapan wartawan dan pengunjung.

Namun ada yang unik saat Dang Ike sedang berkeliling melihat-lihat stand, ada terdengar dari pengunjung yang meneriakkan 'Bapak Ike Edwin Gubernur Lampung', sontak membuat Dang Ike kaget dan tersenyum.

"Terima kasih bu, mudah-mudahan


itu menjadi doa," ucap Dang Ike dengan santun.

Saat berkeliling, rombongan Dang Ike tak sengaja bertemu stand TVRI, dan berlama-lama, ia langsung diajak Podcast membahas tentang pemerintahan, pendidikan dan lain sebagainya. Tak hanya itu, Dang Ike dan rombongan menyempatkan diri untuk mencicipi beberapa makanan yang ada di Food Area UMKM setempat.

Setelah cukup lama berkeliling, ada pesan sedikit yang ia sampaikan, bahwa, "Lampung adalah daerah yang subur, memiliki hasil bumi berlimpah, hasil yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, mari kita jaga Bumi Lampung dengan rasa berkeadilan." Pungkasnya. (*)


Bandarlampung (Pikiran Lampung) -
Anjumgan Kota Metro pada perhelatan pamerkan kerajinam tangan dari daur ulang sampah. Mulai dari gantungan kunci hingga kursi. 

Ayub, selaku penjaga Stan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Metro mengungkapkan bahwa kerajinan tangan tersebut dikerjakan oleh Bank Sampah di setiap Kelurahan yang ada di Kota Metro.

"Jadi kerajinan tangan ini yang memnuat Bank Sampah di setiap kelurahan," ungkapnya pada Pikiran Lampung, Sabtu (25/05/2024) malam.

Ia menjelaskan bahwa harga dari kerajinan tangan tersebut berkisar dari puluhan ribu hingga mencapai jutaan rupiah.

"Harga bervariasi, dari yang murah gantungan kunci dengan harga 10 ribu, ada yang ratusan ribu, bahkan jutaan rupiah, besar kecil nya barang, dan tingkat kesulitan membuatnya," jelasnya.

Ayub memaparkan, sampah yang digunakan bukan hanya dari plastik, tapi bermacam-macam.

"Untuk limbah ada yang dua limbah terbatas dan limbah tak terbatas, limbah yang tak terbatas, kalau terbatas bisa diproduksi terus menerus,"

"Programnya ada di media tanam, sekarang kan pusat daur ulang ada, ini pupuk cair dari limbah sayur-sayur dari limbah pasar," jelasnya.

Ia melanjutkan, ada kerajinan yang murni atau disebut ecobrick.

"Seperti kursin yang Mbak duduki itu dari ekobrick, cuma dikombinasi dengan bahan lain hingga menjadi kursi, juga ada tempat wadah air mineral limbah dari botol air mineral, dan ada yang dari eceng gondok yang sampah sampah dia tumbuh bebas, dari pada kita semprot bisa kita manfaatkan menjadi tas, bagunan masjid, dan lai-lain," tutupnya. (Sus)


Bandarlampung (Pikiran Lampung)
- Anjungan Kabupaten Pringsewu  menyediakan cek kesehatan gratis, antara lain, cek tekanan darah, gula darah, asam usat bahkan cek kolesterol gratis pada perhelatan Pekan Raya Lampung (PRL) 2024.

Vina, bidan yang bertugas di Stan Dinas Kesehatan Anjungan Pringsewu mengungkapkan bahwa cek kesehatan gratis meliputi cek tekanan darah, kolesterol, gula darah dan asam urat.

" Cek kesehatan gratis tersebut tak harus warga Pringsewu, jadi warga kabupaten/kota lain juga bisa, dengan hanya menunjukkan KTP akan kami layani," ungkapnya pada Pikiran Lampung, Sabtu (25/05/2024) malam.

Ia menjelaskan, rata-rata pengunjung yang memeriksakan kesehatan setiap malam berkisar 13 orang.

"Hari pertama ada 80 orang, hari kedua hingga malam ini rata-rata 13 orang, cuma hari pertama yang mencapai 90 orang, karena pembukaan PRl jadi rame,"  

"Dan


jika ada yang tekanan darah, atau kolesterol atau pun  asam uratnya tinggi, kami akan menyarankan agar menghindari apa yang jadi pemicunya, seperti, makanan, dan lain-lain," jelasnya.

Vina memaparkan bahwa setiap hari cek kesehatan gratis ini buka dari jam 3 sore hingga jam 9 malam.

"Jadi bagi pengunjung Pekan Raya Lampung yang ingin cek kesehatan gratis, kami dengan senang hati akan melayani, dengan hanya menunjukkan KTP, sudah bisa mengecek kesehatan para pengunjung, jika mengunjungi anjungan Kabupaten Pringsewu, jangan ragu untuk kesehatan gratis ya," tutupnya. (Sus)

Sekdaprov Lampung Fahrizal Saat meninjau stan Lampung Selatan pada Pembukaan PRL 2024.Foto ist

Bandarlampung (Pikiran Lampung
)-Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT-IB) Provinsi Lampung, menyoroti pernyataan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengenai satu sen pun tidak ada penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam pelaksanaan kegiatan Pekan Raya Lampung (PRL) 2024.

Sekdaprov Fahrizal Darminto menyatakan, pemprov menggandeng PT Grand Modern Indonesia sebagai mitra penyelenggara PRL 2024.

“Tahun ini kita telah menunjuk suatu badan usaha untuk melakukan kegiatan PRL 2024. Satu sen pun tidak ada dana APBD di situ. Kita memberikan kepercayaan kepada EO untuk mengorganisasikan itu,” terang Sekdaprov, Fahrizal Darminto, Kamis (16/5/2024) lalu.

Pernyataan ini menimbulkan kegaduhan terkait transparansi pengelolaan keuangan daerah dan konsistensi dalam menjalankan ketetapan keputusan Gubernur Lampung serta kewajiban untuk bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan atas pelaksanaan program pemerintah, terutama yang sedang ramai disoroti adalah pelaksanaan kegiatan PRL 2024.


Menurut Ketua Bidang Internal Sosial dan Politik DPW PEKAT-IB Provinsi Lampung Atin Langga, S.H., pernyataan Sekdaprov tersebut bertentangan dengan Keputusan Gubernur Lampung Nomor: G/266/B.04/HK/2024 tentang pembentukan panitia pekan raya Lampung tertanggal 3 April 2024, yang menetapkan bahwa segala biaya yang dikeluarkan akibat pelaksanaan kegiatan PRL 2024 dibebankan kepada APBD Tahun Anggaran 2024.

"Keterbukaan informasi memiliki peran penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat dan akuntabilitas pemerintah. Pihak yang berwenang diharapkan memberikan penjelasan terkait dugaan penyelewengan dana APBD dalam kegiatan Pekan Raya Lampung (PRL) tahun 2024 yang melibatkan Sekretaris Provinsi (Sekprov). Kontroversi muncul terkait pernyataan dan peran Sekprov dalam panitia pelaksana PRL sebagai dewan pengarah. Transparansi diperlukan untuk memberikan klarifikasi kepada masyarakat. Panitia yang dibentuk terdiri dari pimpinan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan tugas merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan kegiatan terkait PRL 2024.

 Jika keputusan Gubernur Lampung mengalokasikan dana APBD, namun Sekprov menyatakan tidak ada penggunaan dana APBD, diperlukan klarifikasi lebih lanjut. Terdapat dugaan penyelewengan APBD yang perlu diinvestigasi. Karena itu, Masyarakat Lampung mengharapkan pemimpin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak dan memiliki moralitas yang tinggi agar tidak mengkhianati kepercayaan masyarakatnya sendiri.,” Kata Atin Langga, Sabtu (25/5/2024).

DPW PEKAT-IB, yang mencakup berbagai elemen masyarakat Lampung dengan visi dan misi yang sama, bertekad untuk mewakili aspirasi demi kepentingan masyarakat.

Mereka berkomitmen untuk mengawasi program-program serta memantau perkembangan pembangunan dan tata kelola pemerintahan demi terwujudnya good governance. Olekarena itu, mereka juga menyoroti tentang usulan calon Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, di mana hanya satu nama yang diusulkan, yaitu Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto.

"Kami berpendapat bahwa pemilihan Sekdaprov tersebut sebagai PJ Gubernur Lampung tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Lampung, yang menginginkan pemimpin yang bertanggung jawab dan transparan," ungkapnya.

DPW PEKAT-IB berencana mengajukan aspirasi langsung kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian dan meminta agar usulan Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto sebagai Pj Gubernur untuk dikaji ulang.

"Dalam waktu dekat, kami akan konsolidasi ke Dewan Pimpinan Pusat PEKAT-IB agar dapat difasilitasi secara langsung menyampaikan aspirasi kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang juga Dewan Pembina DPP PEKAT-IB.

Kami akan meminta agar usulan Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto sebagai Pj Gubernur untuk dikaji ulang. Kami menilai bahwa Sekdaprov tersebut tidak ideal karena yang dibutuhkan masyarakat Lampung adalah pemimpin yang amanah dan transparan," lanjutnya.

DPW PEKAT-IB Lampung menegaskan pentingnya transparansi dan konsistensi dalam pengelolaan keuangan daerah serta menuntut pemimpin yang mampu bertanggung jawab atas kebijakan dan tindakan yang diambil demi kepentingan masyarakat.

"Kami berkomitmen untuk terus mengawasi jalannya pemerintahan demi terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik. Kami meminta dukungan dari seluruh masyarakat Lampung untuk bersama-sama memperjuangkan keterbukaan dan kejujuran dalam pemerintahan demi kepentingan bersama," tutupnya.

Seorang narasumber yang tidak ingin diungkapkan identitasnya menyatakan bahwa terkait pengajuan usulan Penjabat Gubernur Lampung oleh Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay yang hanya ada satu kandidat, berbagai fraksi anggota DPRD Provinsi Lampung berencana untuk mengajukan protes ke Kementerian Dalam Negeri karena tidak menyetujui keputusan tersebut.

Diketahui, dalam rapat paripurna pembicaraan tingkat II DPRD Provinsi Lampung yang diadakan pada Rabu, 22 Mei, terjadi interupsi dari sejumlah fraksi partai yang menolak usulan Penjabat (Pj) Gubernur Lampung terbaru. Mereka menentang surat usulan nomor 800.1.3.6/0464/III.01/30/2024 tertanggal 13 Mei 2024, yang ditandatangani oleh Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay. Surat tersebut hanya mengusulkan satu nama, yakni Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian. Lantaran usulan Pj Gubernur Lampung hanya membahas satu nama padahal fraksi-fraksi sudah meminta penetapan tiga nama namun tak dihiraukan pimpinan sidang. 

Sehingga timbulah aksi walk out anggota dewan saat paripurna usulan Pj Gubernur Lampung dan menyebabkan kegaduhan di antara fraksi-fraksi partai selama rapat berlangsung.

Sementara itu, media ini akan terus berusaha menghubungi Sekretaris Daerah Provinsi atau pihak Pemprov yang berwenang untuk memberikan penjelasan terkait kontroversi PRL 2024. (red(



Bandarlampung (Pikiran Lampung) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pringsewu Pamerkan berbagai kerajinan tangan pada ajang Pekan Raya Lampung (PRL) 2024 di PKOR Bandarlampung. 

Ajang PRL yang dulunya bertajuk pameran pembangunan ini dimanfaatkan oleh Pemkab Pringsewu di bawah komando PJ Bupati Dr. Marindo Kurniawan S.T.M.T, untuk mempromosikan semua potensi daerah tersebut ken masyarakat Lampung 


Salah satunya hasil kerajinan tangan dan UMKM binaan Dekranasda yang saat ini diketuai oleh Aqnesia Bulan Marindo,. selaku PJ. Ketua Dekranasda Pringsewu. 

Di anjungan Pringsewu, stan Dekranasda memamerkan beberapa kerajinan tangan hasil karya pengrajin Buni Jejama Secancanan, seperti Tapis dan Tas serta dompet. 
Khusus untuk kain tenun asli Lampung, Tapis, pihak Dekranasda Pringsewu memamerkan beberapa tapis cantik dan antik karya para pengrajin daerah setempat. Menurut Mita salah seorang staf Dekranasda  Pringsewu,  untuk ajang PRL ini ada beberapa jenis Kain Tapis yang ditampilkan. " Kami menampilkan Kain Tapis dengan motif Pucuk Rebung, Mato Kibau  serta yang paling mewah jenis Jung Sarat, "jelasnya, Sabtu (24/5/2024). 

Menurutnya, PJ Ketua Dekranasda Pringsewu Aqnesia Marindo sangat serius mempersiapkan hasil kerajinan untuk ditampilkan pada ajang PRL 2024 ini. " Kami bersyukur ibu Aqnesia sangat mendukung kegiatan ini, begitu antusias mengajak para pengrajin untuk mempromosikan hasil kerajinan di ajang Pekan Raya Lampung ini,"jelasnya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, PJ Ketua Dekranasda Pringsewu Aqnesia Bulan Marindo mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong agar pengrajin bisa terus berkarya dan mengembangkan hasil kerajinan tangan khas Pringsewu.


Hal ini sejalan dengan Program PJ Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan yang terus mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah untuk maju dan berkembang. 

Sementara itu, para pengunjung bisa membeli hasil kerajinan tangan Pringsewu ini langsung di stan Dekranasda Anjungan Pringsewu PRL 2024. (Wan) 









Bandarlampung ( Pikiran Lampung
) - Malam Ke tiga. Pekan Raya Lampung, Jumat (24/5/2024) anjungan Kabupaten Pringsewu cukup ramai dikunjungi. 

Anjungan Pringsewu tampak rapih dan bersih serta dengan para penjaga stan yang ramah dalam menyambut pengunjung yang datang. 

Pada malam ini, panggung utama Anjungan Pringsewu tampak ramai dan heboh. Hal ini  ini dikarenakan  pihak Pemkab Pringsewu menyediakan berbagai doorprize atau hadiah kepada para pengunjung yang berhasil menjawab pertanyaan dari pengisii acara. Seperti Siapa nama PJ bupati saat ini  Siapa Nama ketua PJ TP PKK serta berapa kecamatan yang ada di Pringsewu. 


Pengunjung yang datang pun lantas berebutan menjawab ' Ayo ibu siapa nama PJ Bupati Pringsewu sewu saat ini, "tanya pembawa acara. Yang langsung dijawab dengan lantang oleh pengunjung. " Nama Bupati Pringsewu saat ini adalah Pak Marindo Kurniawan "jawab seorang itu yang mengaku bernama Sunasrsih tersebut

Demikian juga ketika ditanya siapa nama Ketua PJ TP PKK Pringsewu yang lantas dijawab oleh pengunjung lainya. " Nama ketua PKK Pringsewu saat ini afalah Ibu Aqnesia Bulan Marindo SE "ujar seorang wanita yang mengaku bernama Gita. 


Pembawa acara lantas membagikan hadiah tersebut ke para pemenang. Para pengunjung terlihat sangat menikmati sajian musik serta suasana Anjungan Pringsewu yang nyaman dan bersih. Tampak juga pengisi acara pada malam itu dari Sekretariat DPRD Pringsewu. Di antaranya nampak Kabag Umum dan Keuangan Enda Faksi Jaya dan beberapa pejabat lainnya.. (zai) 


Bandarlampung
 (Pikiran Lampung) - Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu tengah melakukan pengembangan anggur berbagai jenis. Meski masih dalam tahap pengembangan, namun sejauh ini hasilnya sudah bisa dikonsumsi.

Staf Bagian Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Pringsewu, Luki Adrian menjelaskan untuk pengembangan anggur ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dukungan kegiatan dari pusat untuk pengembangan anggur tersebut.

"Agar tanaman anggur ini berkembang kita perlu dukungan pemerintah. Dan sejauh ini kita sudah menghubungi pihak Kementerian Pertanian dalam hal dukungan dana," jelas Luki, di Anjungan Kabupaten Pringsewu pada perhelatan Pekan Raya Lampung, Jumat 24 Mei 2024 malam.

Tujuan pengembangan anggur ini adalah untuk mendekatkan sumber produksi anggur. Jadi ke depannya Pringsewu bisa menjadi pusat sumber produksi anggur, sehingga kebutuhan anggur di Lampung bisa surplus. 

"Dan Pringsewu bisa memasok kebutuhan anggur di Provinsi Lampung. Jadi kita tidak perlu impor lagi karena sudah bisa (menuju) memasok kebutuhan anggur sendiri," kata Luki.

Luki menambahkan, Pringsewu merupakan satu-satunya kabupaten yang sudah membentuk asosiasi penggiat anggur untuk dikembangkan. Sementara ini untuk pusat pengembangan anggur ada di Kecamatan Ambarawa.

Jika pengembangan anggur ini bisa berkesinambungan, bukan tidak mungkin akan ada hilirisasi tetapi untuk mewujudkan hal itu tentunya butuh banyak sumber daya.

"Sementara ini kita masih fokus ke pembibitan sehingga ke depan Pringsewu bisa menjadi agrowisata anggur," pungkas Luki.

Adapun jenis anggur yang tengah dalam pengembangan diantaranya; Evereset Carnaval  Flamenco DIXON Duboskyping Moondrop Bogeman Angelica  krasava area 15 Akademik Jupiter  Heliodor Landys Harold  Samurai Oscar Ninel  Natalie Shine Muscat  Basanti Banana Casanova Beauty Krasotka Gosvi Halloween Husar Julian Livia Monarc Montidor  Neheleskol/Black Sanjaku Redjo Penting  Ruby romance Smelev Tamaki Nelyur. 

Seluruh produk yang ditampilkan Dinas Pertanian Pringsewu selain anggur diantaranya; beras organic, bawang merah, tembakau. KKO, kopi, pisang. (*)


 BANDARLAMPUNG (Pikiran Lampung)-- Pj.Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan dan Ketua TP-PKK Pringsewu Agnesia Marindo beserta jajaran Pemkab Pringsewu menghadiri pembukaan Pekan Raya Lampung 2024 di PKOR Wayhalim, Bandarlampung, Rabu (22/5/2024) malam. 

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat membuka kegiatan bertema 'Harmoni Dalam Kolaborasi Untuk Lampung Berjaya' berharap Pekan Raya Lampung dapat terus menjadi icon pameran pembangunan, serta bisa menjadi media komunikasi yang efektif bagi masyarakat, terutama tentang pembangunan jaringan dan kolaborasi. 


"Pekan Raya Lampung ini harus mampu menjadi sumber informasi tentang sejauh mana kabupaten kota di Provinsi Lampung dapat menumbuhkan karya pembangunannya,” ujarnya. 

Terpisah, Pj.Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan mengatakan tujuan Kabupaten Pringsewu mengikuti Pekan Raya Lampung adalah agar bisa menampilkan produk-produk unggulan Kabupaten  Pringsewu .


"Selain keberhasilan dan capaian yang diraih Pemkab Pringsewu, berbagai potensi unggulan juga kita tampilkan, baik bidang pertanian, kerajinan, kesehatan, pendidikan,  pariwisata dan lainnya, termasuk tentu saja UMKM," katanya. 

Marindo mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah untuk bersama-sama memanfaatkan momen Pekan Raya Lampung untuk bisa mengenalkan produk-produk UMKM yang ada di Kabupaten Pringsewu. 

"Selain itu saya sampaikan juga bahwa Kabupaten Pringsewu memperoleh peringkat kedua dalam penanganan stunting di Provinsi Lampung. Ini tentunya juga merupakan anugerah bagi kita semua," ujarnya. (susi)


Bandarlampung (Pikiran Lampung
) - Gelaran even tahunan Pameran Pembangunan yang sekarang bernama. pekan raya Lampung (PRL) tahun 2024 ini terasa istimewa. 

Salah satunya tampilan Anjungan Kabupaten Pringsewu. Dengan nuansa khas yang semarak dan penuh semangat. 

Dimana, anjungan Kabupaten Pringsewu tampil elegan dengan bambu sebagai icon utama daerah tersebut. 


Pada Malam pembukaan PRL 2024, Rabu (22/5/2024), Anjungan Kabupaten Pringsewu menjadi tempat yang favorit ramai didatangi pengunjung. Baik untuk sekadar melihat melihat ataupun membeli kerajinan, serta makanan hasil UMKM binaan PJ Bupati Pringsewu DR. Marindo Kurniawan,ST,MT, dan PJ Ketua TP PKK Kabupaten Pringsewu,Agnesia Bulan Marindo. 

Dari pantauan Pikiran Lampung, cukup ranai warga yang mengunjungi Anjungan Pringsewu, bahkan sejak sore saat acara seremonial pembukaan masih berlangsung. Dan berbeda dari Anjungan daerah lain, Anjungan Pringsewu tetap memperbolehkan pengunjung masuk dan melihat stan yang ada walaupun acara seremonial belum selesai. Dan kedatangan pengunjung ini disambut dengan ranah oleh staf jajaran Pemkab Pringsewu serta para petugas yang ada di anjungan tersebut. 


Terlihat juga, banyak pengunjung yang melakukan transaksi pembelian kerajinan serta makanan ringan dari para UMKM bum. Jejama Secancanan. 

PJ Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan serta Pj Kedua TP PKK Pringsewu Agnesia Bulan Marindo tampaknya sangat serius serta detail dalam mempersiapkan Anjungan Pringsewu di PRL 2024 ini. 


Hal ini tampak dari Anjungan serta stan yang rapih serta bersih dan membuat nyaman pengunjung yang datang. Marindo tampak benar-benar ingin menjadikan ajang PRL untuk mempromosikan semua potensi daerah tersebut, baik UMKM serta destinasi wisata. 

Menurut PJ Bupati Pringsewu, Marindo Kurniawan, pihaknya ingin semua potensi Pringsewu dapat diketahui oleh masyarakat secara luas. " Ya kita telah mempersiapkan Anjungan Pringsewu dengan optimal, harapannya semoga ajang ini dapat membawa hasil positif bagi daerah kami, terutama untuk UMKM dan potensi wisatanya, "pungkas Marindo didampingi sang mantan pacar alias PJ Ketua TP Pringsewu, Agnesia Bulan Marindo. (susi) 







Bandarlampung (Pikiran Lampung
) -- Pj.Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan didampingi Ketua TP-PKK Pringsewu Agnesia Marindo meninjau Anjungan Kabupaten Pringsewu di PKOR Way Halim, Bandarlampung, Rabu (22/5/2024) siang.

Peninjauan ini guna memantau kesiapan dan persiapan Kabupaten Pringsewu dalam mengikuti Pekan Raya Lampung 2024.

Marindo dan Agnesia Marindo didampingi sejumlah kepala perangkat daerah terkait juga berkeliling Anjungan Kabupaten Pringsewu dan melihat dari dekat setiap stan yang ada, baik di lantai atas maupun bawah.


Pj.Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan mengatakan Anjungan Kabupaten Pringsewu secara keseluruhan, baik materi maupun lainnya, sudah cukup bagus. 

Selain keberhasilan dan capaian Pemkab Pringsewu, berbagai potensi unggulan Bumi Jejama Secancanan, juga akan ditampilkan, baik bidang pertanian, industri kecil, kuliner, kerajinan, kesehatan, pendidikan,  pariwisata dan lainnya, termasuk UMKM. 

"Anjungan Kabupaten Pringsewu sudah siap untuk ditinjau oleh Gubernur Lampung serta dikunjungi oleh masyarakat umum yang menyaksikan Pekan Raya Lampung 2024," ujarnya. (ISusi)